Lanjutan artikel Alasan Kuliah di India [Part I]
Institute of Advance Studies, Himachal Pradesh |
Hampir Semua Dosen Sudah Mengantongi S3
Hal ini sudah biasa bagi
India. Mengingat etos belajar mereka yang sangat tingi, tak heran jika
hampir semua dosen sudah bergelar S3 bahkan banyak pula yang malah sudah
menempuh Post-Doctoral. Saya pun agak tercengang saat pertama kali
masuk kuliah di semester pertama, dosen yang mengajar kamipun sudah S3
semua. "Wah beruntung banget ya, S1 saja sudah diajarin sama dosen sarjana S3,"
batin saya saat itu. Ketika naik ke semester 2, kami diajar oleh mantan
dekan yang sudah doktor. Benar-benar terlihat kesan ke"doktor"an nya
saat mengajar kami. Tegas. Detail. Out of the box.
Dosen Rajin-rajin
Saat saya kuliah di Jogja kadang saya jengkel
sendiri dengan dosen yang sering absen lantaran sangat sibuk. Biasanya
tugas mengajar sang dosen akan dilimpahkan ke asisten dosennya. Namun
ketika saya disini, fenomena sungguh terbalik. Dosen disini benar-benar
fokus untuk mengajar. Tidak pernah disambi-sambi penelitian ini itu.
Kalaupun dosen tersebut sedang melakukan penelitian, biasanya mengajar
lah yang dinomor satukan. Saking fokusnya dengan mahasiswanya, kalau
kami masih kurang paham dengan materinya kami bisa mengajukan jam
tambahan dan dosen kami selalu siap.
Selain itu dosen
disini hanya fokus mengajar pada satu institusi saja jadi beliau akan
selalu ada di kantor hingga jam kampus usai. Jadi sangat mudah sekali
jika ingin menemui dan berinteraksi dengan para pengajar.
Standar Nilai yang Tinggi
Jika kalian belum pernah tau tentang sistem ujian di Negri Gandhi berikut saya jelaskan sekilas.
Sistem
ujian di India memang nampaknya agak mengerikan saat didengar.
Pernahkan kalian menulis (tulis tangan) lembar jawaban ujian hingga
25-30 halaman dalam waktu 3 jam sekali duduk tanpa istirahat? Itulah
yang kami lakukan saat ujian akhir semester. Mungking kalian akan
bertanya-tanya apa saja yang kami tulis dalam lembar jawab sebanyak itu?
Sebetulnya pertanyaan yang keluar saat ujian bersifat umum, misalnya
begini "Write about Cyanobacteria." Yup. Pertanyan memang
terkesan simpel sekali, cukup tiga kata saja. Namun jangan sangka,
jawaban untuk soal tersebut bisa sampai 5 halaman lebih. Ketika
pertanyaan semacam itu keluar, dan rata-rata pertanyaan yang diajukan
memang sejenis itu, maka yang harus ditulis pada answer sheet adalah definisi Cyanobacteria
atau blue-green algae, klasifikasi, mode of nutrition, reproduction,
salient features, economic important, dan gambar susunan tubuh Cyanobacteria.
Untuk
urusan nilai sendiri memang cukup sulit. Standar nilai minimal untuk
lulus adalah 40 dari 100. Sekilas memang terlihat rendah, namum justru
karena dalam satuan angka dibuat rendah, maka pemberian nilainya pun
benar-benar diperketat. Saya dulu pas awal-awal kuliah di India,
mendapat nilai 40 saja sudah senang .
0 Komentar
Penulisan markup di komentar