Alasan Kuliah di India [Part II]

January 23, 2017

Lanjutan artikel Alasan Kuliah di India [Part I]

 
Institute of Advance Studies, Himachal Pradesh

 

Hampir Semua Dosen Sudah Mengantongi S3

Hal ini sudah biasa bagi India. Mengingat etos belajar mereka yang sangat tingi, tak heran jika hampir semua dosen sudah bergelar S3 bahkan banyak pula yang malah sudah menempuh Post-Doctoral. Saya pun agak tercengang saat pertama kali masuk kuliah di semester pertama, dosen yang mengajar kamipun sudah S3 semua. "Wah beruntung banget ya, S1 saja sudah diajarin sama dosen sarjana S3," batin saya saat itu. Ketika naik ke semester 2, kami diajar oleh mantan dekan yang sudah doktor. Benar-benar terlihat kesan ke"doktor"an nya saat mengajar kami. Tegas. Detail. Out of the box.

Dosen Rajin-rajin

Saat saya kuliah di Jogja kadang saya jengkel sendiri dengan dosen yang sering absen lantaran sangat sibuk. Biasanya tugas mengajar sang dosen akan dilimpahkan ke asisten dosennya. Namun ketika saya disini, fenomena sungguh terbalik. Dosen disini benar-benar fokus untuk mengajar. Tidak pernah disambi-sambi penelitian ini itu. Kalaupun dosen tersebut sedang melakukan penelitian, biasanya mengajar lah yang dinomor satukan. Saking fokusnya dengan mahasiswanya, kalau kami masih kurang paham dengan materinya kami bisa mengajukan jam tambahan dan dosen kami selalu siap.

Selain itu dosen disini hanya fokus mengajar pada satu institusi saja jadi beliau akan selalu ada di kantor hingga jam kampus usai. Jadi sangat mudah sekali jika ingin menemui dan berinteraksi dengan para pengajar.

Standar Nilai yang Tinggi

Jika kalian belum pernah tau tentang sistem ujian di Negri Gandhi berikut saya jelaskan sekilas.

Sistem ujian di India memang nampaknya agak mengerikan saat didengar. Pernahkan kalian menulis (tulis tangan) lembar jawaban ujian hingga 25-30 halaman dalam waktu 3 jam sekali duduk tanpa istirahat? Itulah yang kami lakukan saat ujian akhir semester. Mungking kalian akan bertanya-tanya apa saja yang kami tulis dalam lembar jawab sebanyak itu? Sebetulnya pertanyaan yang keluar saat ujian bersifat umum, misalnya begini "Write about Cyanobacteria." Yup. Pertanyan memang terkesan simpel sekali, cukup tiga kata saja. Namun jangan sangka, jawaban untuk soal tersebut bisa sampai 5 halaman lebih. Ketika pertanyaan semacam itu keluar, dan rata-rata pertanyaan yang diajukan memang sejenis itu, maka yang harus ditulis pada answer sheet adalah definisi Cyanobacteria atau blue-green algae, klasifikasi, mode of nutrition, reproduction, salient features, economic important, dan gambar susunan tubuh Cyanobacteria. 

Untuk urusan nilai sendiri memang cukup sulit. Standar nilai minimal untuk lulus adalah 40 dari 100. Sekilas memang terlihat rendah, namum justru karena dalam satuan angka dibuat rendah, maka pemberian nilainya pun benar-benar diperketat. Saya dulu pas awal-awal kuliah di India, mendapat nilai 40 saja sudah senang .

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔